RENCANA KESEHATAN GIGI MENDUKUNG ISU PEMBANGUNAN KESEHATAN

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

sumber : http://ragil-bkkbn.blogspot.com



Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut adalah 34% dan 1,6% penduduk telah kehilangan seluruh gigi aslinya. Dari jumlah itu yang menerima perawatan atau pengobatan dari tenaga kesehatan gigi adalah 29,6%. Kesehatan gigi yang baik adalah mutlak harus dijaga dan dirawat jika ingin gigi tersebut sehat. Namun, kebanyakan orang mengabaikan fakta-fakta dasar kesehatan gigi dan menderita konsekuensi dari itu. Semua ini dapat dihindari jika mereka mengambil beberapa langkah untuk menjaga kebersihan mulut. Memang tampak wajar jika seorang anak memiliki gigi yang rusak, namun sebenarnya itu tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut jika dibiarkan terlalu lama.
Maka dari itu, perlu adanya pencegahan terhadap resiko kerusakan pada gigi anak-anak kita agar kita tetap dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya serta memberikan hasil terbaik bagi anak-anak. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi mereka terlebih saat mereka dewasa karena pada umumnya, kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi adalah salah satu penunjang rasa percaya diri yang paling utama pada mereka terlebih saat masa remaja. Hingga saat ini, sudah terdapat banyak kasus mengenai kerusakan gigi pada anak. Sampai-sampai hal ini seolah-olah sudah menjadi hal yang wajar dan banyak orang tua yang merasa bahwa mereka tidak perlu melakukan perubahan apapun untuk menyikapi hal tersebut.
Upaya yang dilakukan untuk mendukung isu pembangunan kesehatan 2013 yaitu :
1.        Melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku melaui monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan pelayanan yang optimal
2.        Pemeriksaan gigi bagi balita yang bertujuan agar gigi susu yang sudah tumbuh tidak terserang karies (gigi berlubang) sehingga tidak mengganggu pola makan dan zat gizi yang masuk bersama makanan dapat terserap dengan baik
3.        Penyiapan pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan khusus, usia lanjut dan pelayanan darah, dan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan
4.        Mengembangkan strategi peningkatan kinerja dan kemampuan institusi pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan masyarakat untuk menjamin optimalisasi dalam pelaksanaan pelayanan
5.        Melakukan pengawasan dan penegendalian terhadap pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, penyehatan lingkungan dan penanggulangan wabah dan bencana
6.        Melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan promosi kesehatan dan peran serta masyarakat berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku melalui monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan pelayanan yang optimal serat peningkatan pengawasan dan akuntabilitas
7.        Melakukan pengendalian program peningkatan promosi kesehatan dan peran serta masyarakat
8.        Melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan instasi terkait agar tejalin kerjasama yang baik



Sumber:

Artikel Lainnya:

Silahkan Bagikan Tulisan-Artikel ini :

GIGI BERLUBANG (KARIES)

“GIGI BERLUBANG” 1.              Pengertian Gigi Berlubang Gigi berlubang adalah kerusakan pada struktur jaringan keras gigi (ema...